Oleh: Windy
Beragam
masalah negeriku yang rupanya tidak pernah menemukan kata buntu untuk
membayang-bayangi kita semua sebenarnya bersumber satu hal yang sederhana,
yakni ketidaksadaran. Mari kita lihat setiap masalah selangkah lebih dalam dan
kita kerucutkan menjadi lebih sederhana. Masalah kerusuhan dan bentrok
sosial bersumber dari ketidaksadaran
masyarakat akan hak dan kewajibannya dalam kaitannya dengan kedudukan dan
fungsi dalam masyarakat. Mereka menuntut kepemilikan tanah dan lahan mereka
yang diambil oleh pihak tertentu namun mereka tidak sadar akan kewajiban dan
tanggung jawab mereka sebagai masyarakat untuk menjada keamanan dan ketertiban
umum. Kemudian masalah korupsi yang kita tahu bahwa masalah yang satu ini
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Indonesia. Korupsi pun
berpangkal dari ketidaksadaran akan pejabat publik bahkan hingga pemerintah
bahwa mereka mengemban amanah yang sangat berat yang bersumber dan dibawa dari
masyarakat Indonesia. Sebagai wakil rakyat atau pemegang kekuasaan lainnya,
seharusnya mereka sadar akan posisi dan tanggung jawab mereka pada rakyatnya.
Segala yang mereka korupsikan adalah hak rakyat, milik bangsa tercinta ini.
Mereka tidak sadar seberapa besar penderitaan yang telah mereka timbulkan pada
rakyatnya oleh kelakuan mereka yang mungkin mereka anggap itu adalah sesuatu
yang lumrah dan bukan kesalahan. Lalu tak kalah pentingnya masalah peradilan di
Indonesia. Akhir-akhir ini marak terjadi ketidakmerataan dalam penegakan hukum
di negara kita. Masalah ini tercermin dari kasus-kasus pemberian hukuman atas
pencurian ringan seperti pencurian sepasang sandal, setandan buah pisang, dan
juga pencurian semangka yang baru-baru ini mencuat kasusnya. Semua bersumber
dari ketidaksadaran aparat penegak hukum akan hak warga negara untuk
mendapatkan kedudukan yang sama di hadapan hukum. Bahkan anak-anak di bawah
umur pun akan diadili dengan hukuman yang tidak setimpal jika memang dia tidak
“punya uang”. Berbeda dengan para pejabat dan pemegang kekuasaan lainnya, jika
mereka korupsi, mereka hanya ditimpali hukuman ‘simbolis’. Bahkan tak jarang
dari para terdakwa koruptor tersebut yang masih dapat berkeliaran menghirup
udara bebas seperti tidak bersalah.
Itulah sebabnya mengapa kesadaran
penting dalam masa-masa kehidupan bangsa saat ini. Kesadaran dari semua pihak,
baik individu, oknum, instansi dan lainnya. Saya mungkin tidak bias berbuat
banyak sebagai mahasiswa FKM yang baru saja mengecap manis pahit kehidupan
kampus selama kurang lebih baru empat bulan saja. Tapi saya punya mimpi besar.
Dan salah satu yang bisa saya lakukan adalah dengan bergabung di Kastrat BEM IM
FKM UI 2012