Oleh: Eva Mutia Ghofarany
Aku rakyat Indonesia. Aku rakyat
Indonesia. Aku rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia yang sejatinya haus akan
kesejahteraan negeri. Rakyat Indonesia yang sudah muak dengan pembohongan
publik. Rakyat Indonesia yang tidak mampu bertahan dengan segala permasalahan
negeri. Rakyat Indonesia yang tidak mau lagi berharap. Rakyat Indonesia yang
hanya dijadikan alat. Rakyat Indonesia yang hanya hidup, bertahan dan mati.
Aku rakyat Indonesia. Negeriku ini
terisi penuh oleh permasalahan. Semua bidang turut menyumbangkan permasalahan
seakan tak rela apabila tak seimbang. Mulai dari ekonomi, politik, agama,
bahkan pemerataan penduduk seakan berlomba lomba untuk memperparah keadaan
negeri.
Ekonomi. Hal mendasar yang menjadi
sumber permasalahan negeri. Rakyat rela melakukan apa saja demi sekedar mengisi
perut mereka. Akal yang lihai berfikir bagaimana mendapatkan uang secara mudah
sehingga muncul kejahatan. Kejahatan ini seakan hal yang biasa karna dilakukan
di semua tingkatan ekonomi masyarakat.
Politik. Hal terhina dan mematikan yang
lagi-lagi dikarenakan uang. Uang dan kedudukan yang membutakan mata hati
pemimpin Indonesia sehingga melupakan amanah dari rakyatnya. Pemimpin yang
mengelabui rakyat dengan janji manis yang tak kunjung terealisasikan.
Agama. Hal suci yang dibuat menjadi hina
karena seakan mencari pengikut sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara. Hal
riskan yang membuat perpecahan di masyarakat. Dan dengan segala
kesensitivitasannya, topik agama telah sukses menumpahkan banyak darah orang
yang tak berdosa.
Pemerataan penduduk. Hal dasar yang
menjadi kunci kesejahteraan masyarakat. Apabila pemerataan penduduk berhasil
maka kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat. Segala anak permasalahan
seperti transportasi, sanitasi, pembuangan sampah, lapangan pekerjaan dan
lain-lain pun dapat teratasi. Namun
pemerataan penduduk masih mustahil terjadi secara total di negeriku ini.
Aku mahasiswa. Aku mahasiswa. Aku
mahasiswa. Mahasiswa yang sejatinya adalah pemuda bangsa. Mahasiswa yang
sejatinya adalah penerus bangsa. Mahasiswa yang seharusnya dapat menjembatani
aspirasi masyarakat dan mengadvokasi kebijakan pemerintah. Mahasiswa yang
dengan idealismenya dapat membantu sesama. Mahasiswa yang dengan
ketidakterikatannya kepada sistem dapat bergerak bebas menyelamatkan bangsa.
Mahasiswa yang dengan kekritisan dan pola pikirnya dapat mencium dan membantu
menyelesaikan permasalah negeri.
Aku mahasiswa. Aku berstatus siswa
dengan tambahan kata maha, yang berarti lebih segalanya dari siswa biasa. Dengan
segala permasalahan di negeriku, akan sangat tidak bergunanya aku apabila aku
hanya diam. Aku dengan status mahasiswa ku ini tidak boleh diam melihat
ketidaknormalan di negeri ini. Namun aku tidak berani berdiri dan berkata “aku
disini karna aku dibutuhkan, aku disini untuk rakyat”, karna itu hanyalah semu
dan omong kosong. Menurutku, mahasiswa seakan korek api yang dapat menyalakan
api semangat melawan ketidakbenaran yang peranannya akan sirna apabila ditiup
oleh pemerintah. Tidak berkuasa namun gigih melawan semua.
Aku bukanlah mahasiswa hebat. Belum
mempunyai tingkat pemikiran dan kepedulian tinggi. Dan
mungkin apa yang akan aku lakukan untuk negeriku hanyalah setitik tinta yang tidak
merubah apapun. Hal yang akan aku lakukan mungkin tidak akan mampu menolong dan
menyelesaikan semua permasalahan negeri. Tapi aku berjanji dalam diriku, aku
disini untuk menjadikan diriku berguna bagi orang lain dan menolong sesama. Entah
apapun itu akan aku lakukan bila itu baik untuk semua. Karena sejatinya setiap
manusia di ciptakan untuk menolong sesama. Dengan satu kata yaitu “semangat”, yang
mengantarkan setiap langkahku untuk menghebatkan diri dan menuju perubahan
sejati.